Rabu, 20 April 2011

Bisa Jadi Penyiar Karena Jasa RA Kartini

RA Kartini telah ‘pergi’ lebih dari seabad silam. Namun, semangatnya membela hak perempuan, abadi hingga sekarang. Semangat itulah yang mengilhami tiap perempuan untuk mampu berperan sejajar dengan laki-laki.

Sejak bangku sekolah dasar, bahkan taman kanak-kanak, nama Raden Ajeng (RA) Kartini telah diperkenalkan sebagai salah satu kesuma bangsa. Perempuan kelahiran Jepara 21 April 1879 dan wafat 17 September 1904 itu memang pantas untuk dikenang. Jasanya dalam mendobrak batasan-batasan seorang perempuan masa lalu, menjadi inspiarasi setiap perempuan Indonesia saat ini untuk mampu berperan sejajar dengan laki-laki dalam memajukan negeri.
Jasa besar seorang Kartini itu juga dirasakan Listya Sabtiani, dara kelahiran Palangka Raya, 21 tahun lalu. Salah satu penyiar PRO 2 Radio Republik Indonesia (RRI) Palangka Raya.
“Tanpa semangat emansipasi yang digagas Kartini, aku nggak bisa siaran kali ya. Sebagai perempuan mungkin aku hanya menghabiskan waktu di rumah saja, sesuai perintah orangtua,” ujarnya saat dibincangi Tabengan, Rabu (20/4).
Dikatakannya, karena perjuangan Kartini-lah pola pikir dan pemahaman masyarakat, termasuk orangtua terhadap upaya pengembangan anak perempuannya, menjadi terbuka. Salah satu contohnya, aktivitas di luar rumah bagi kaum perempuan yang di masa lampau dianggap tabu, kini menjadi hal yang lumrah, bahkan positif.
“Atas perjuangan Kartini, perempuan sekarang tak lagi hanya menghabiskan waktu di dapur, semuru, dan kasur. Mereka mendapat kesempatan untuk mengembangkan kariernya,” ungkapnya.
Tya, demikian mahasiswi Unpar itu biasa disapa, menyebut, perempuan secara kodrati memang memiliki banyak keterbatasan dibanding lelaki. Namun, perempuan juga punya potensi yang bisa dikembangkan tanpa meninggalkan tanggung jawab utamanya, khususnya sebagai ibu rumah tangga.
Belakangan, saat kesetaraan gender semakin didengungkan, batasan-batasan kaum perempuan pun semakin menipis. Tak pelak, makin banyak perempuan di negeri ini yang mampu menunjukkan karyanya bagi kemajuan negara. Di antaranya di bidang politik, sosial, seni budaya, dan lain-lain.
“Semua kembali ke pola pikir perempuan itu sendiri. Kalau dia ingin maju dan punya potensi, di era kesetaraan gender sekaranglah waktunya,” ungkapnya.
Aktivitas ‘cuap-cuap di udara’ sendiri telah dijalani Tya tiga tahun terakhir. “Dulu waktu sekolah suka dengar radio, jadi penasaran gimana sih aktivitas penyiar itu. Terus, pas masuk universitas ini, aku merasa perlu ada aktivitas tambahan selain cuma kuliah dan tinggal di rumah,” ujar anak kedua dari tiga bersaudara pasangan Andy Sunandar dan Tin Wartini Rahayu itu.
Saat pihak RRI membuka lowongan karyawan untuk tenaga broadcasting, Tya memberanikan diri memasukkan lamaran. Ia diterima dan kemudian menjalani sejumlah tes serta proses magang.
“Awal siaran kagok juga ya. Cuma, aku terus dimbimbing oleh senior secara bertahap, hingga kemudian bisa siaran sendiri,” ungkap pembawa acara ‘Musik Spirit Pagi’ dan ‘Duta Kampus’ tersebut.
Tya menambahkan, dari aktivitas siaran, dirinya mendapat banyak manfaat. Di antaranya, menambah wawasan pengetahuan, bisa berinteraksi dengan banyak orang, dan menambah pengetahuan tentang dunia kerja.
“Aku jadi tau gimana susahnya cari uang. Alhamdulillah, aku yang dulunya suka minta jajan dari orangtua, sekarang sudah nggak lagi. Aku juga bisa membiayai kuliahku dari pekerjaan ini,” akunya.
Di tengah kesibukan sebagai mahasiswi dan penyiar radio, pola pembagian waktu menjadi hal yang paling utama bagi Tya. Tak pelak, disiplin waktu merupakan hal yang tak pernah ia lepaskan dalam menjalankan aktivitas sehari-harinya.
Ia mengaku, selalu punya keinginan untuk terus mengambangkan diri. Dara manis penyuka style siaran ala presenter Fany Rose itu juga tak menampik jika suatu saat ia berkreasi di bidang yang lain, termasuk dunia broadcasting televisi.
“Aku maunya mengalir aja. Sekarang lagi fokus siaran dan kuliah. Kalau kelak ada kesempatan dan tantangan yang lebih bagus, kenapa tidak,” ujarnya. saripudin

BIODATA:
Nama: Listya Sabtiani
TTL: Palangka Raya, 6 januari 1990
Alamat: Jalan Marina Permai Blok C No 45, Palangka Raya
Pekerjaan: Penyiar Radio PRO 2 RRI Palangka Raya
Aktivitas lain: Mahasiswi Isipol Unpar (Semester VI)
Orangtua:
- Andy Sunandar BSc (Ayah)
- Tin Wartini Rahayu (Ibu)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar